A very big welcome to my blog.
It rocks like anything if you view with I.E 6/7
It looks super SCREWED if you're using F.F now.
A tag will make it lively as ever.
Give me absurdly ridiculous attitude, I'll disintegrate you.
No ripping!
Have heaps of fun here. [:
Yours truely,
NAME?
Your profile here.
Your wishlist could here too. ;)
your what so ever stuffs.
friendster • email
If you wander off too far, my love will get you home.
If you follow the alone star, my love will get you home.
If you ever find yourself, lost and all alone,
get back on your feet and think of me, my love will get you home.
Boy, my love will get you home.
If the bright lights blinds your eyes, my love will get you home.
If your troubles break your stride, my love will get you home.
If you ever find yourself, lost and all alone,
get back on your feet and think of me, my love will get you home.
Boy, my love will get you home.
If you ever feel ashamed, my love will get you home.
When there's only you to blame, my love will get you home.
If you ever find yourself, lost and all alone,
get back on your feet and think of me, my love will get you home.
Boy, my love will get you home.
Your beautiful tagboard here please.
Get yours @ Cbox!


Ya Allah..Alhamdulillah, aku seorang Muslim
Ya Allah..Alhamdulillah, aku hidup sekarang
Ya Allah..Alhamdulillah, aku dapat bernafas sekarang
Ya Allah..Alhamdulillah, aku sihat sekarang
Ya Allah..Alhamdulillah, aku sempurna fizikal
Ya Allah..Alhamdulillah, aku ada rumah
Ya Allah..Alhamdulillah, aku ada ibu dan bapa
Ya Allah..Alhamdulillah, aku dapat makan
Ya Allah..Alhamdulillah, aku dapat minum
Ya Allah..Alhamdulillah, aku dapat pakaian
Ya Allah..Alhamdulillah, aku ada kerja
Ya Allah..Alhamdulillah, aku dapat bersekolah
Ya Allah..Alhamdulillah, aku hidup dalam keadaan aman
Ya Allah..Alhamdulillah, aku dapat berhibur (cara yang terbatas)
Ya Allah..Alhamdulillah, aku ada sahabat
Ya Allah..Alhamdulillah, aku dapat tidur dengan nyenyak
Ya Allah..Alhamdulillah, aku dapat menikmati udara segar
Ya Allah..Alhamdulillah
Ya Allah..Alhamdulillah!
Fikirkan, ramai manusia yang mengakui dia Islam, tetapi, adakah dia sudah melaksanakan tanggungjawabnya sebagai seorang Islam? Adakah hidupnya mengikut cara Islam? Solat 5 waktu? Puasa? Baca Al-Quran? Adakah kita bersyukur dengan nikmat ini? Fikirkan, kita sedang bernafas sekarang, adakah kita gunakan hayat kita dengan sebaiknya? Adakah kita bersyukur dengan nikmat ini? Fikirkan, kita sihat, tanpa penyakit buat masa sekarang, adakah kita gunakan masa sihat kita dengan sebaiknya? Dan adakah kita marah atau mengeluh dengan Allah jika kita ada penyakit? Ingat, penyakit merupakan tanda kasih Allah supaya kita ingat pada-Nya..SubhanAllah.. Adakah kita bersyukur dengan nikmat ini?
Fikirkan, kita ada rumah, makanan, minuman,pakaian dan pelbagai nikmat dari segi harta.. adakah kita makan dan minum, kita mulakan dengan Bismillah? Adakah kita menutup aurat ketika berpakaian dan kerana Allah Ta’ala? Adakah kita berhias mengikut cara Islam? Adakah kita bersyukur dengan nikmat ini?
Fikirkan, kita dapat berhibur (melalui cara terbatas), tetapi kadang-kadang kita terlupa, terlebih berhibur, lalai dan leka..
Fikirkan, kita hidup di Indonesia..negara yang aman daripada peperangan (tidak termasuk perang politik). Kita dapat tidur dengan nyenyak, tiada bunyi bom, pistol dan segala jenis senjata. Tidak seperti di Iraq, Bosnia dan sebagainya. Adakah kita bersyukur dengan nikmat ini? Seperti dalam Surah Ar-Rahman..Allah menekankan ayat ini sebanyak 31 kali.
”Maka nikmat Tuhan kamu yang mana satukah yang kamu dustakan?” (Surah Ar-Rahman)
Kerana manusia itu mudah lupa, lalai dan leka dengan nikmat Allah yang terlalu banyak ini sehingga tidak terkira. Kadang-kadang kita lupa nak ucapkan:
"Terima kasih ya Allah! Terima Kasih! Alhamdulillah, nikmat yang Engkau berikan kepada ku amat banyak! Syukran ya Allah!"
Kadang-kadang kita lupa nak berterima kasih kepada Allah dengan cara beribadah kepada-Nya..kita lupa...lalai..
Kadang-kadang kita terlalu banyak merungut, ”kenapa aku tak dapat yang ini? Kenapa Allah kasi aku yang ini?!” Tetapi kita tidak sedar, kita tak tanamkan dalam diri bahawa Allah itu Maha Mengetahui. Dia lebih tahu apa yang terbaik untuk hamba-hamba-Nya.. Kadang-kadang kita tidak sedar, Allah hanya meminjamkan kekayaan Dia kepada kita, tetapi kita? Dengan kekayaan itulah kita gunakan untuk menentang Tuhan Yang menciptakan alam ini.. Na’uzubillah..
Sahabat-sahabat sekalian, marilah kita muhasabah diri masing-masing..Ini juga peringatan buat saya hamba yang khilaf. Wallahu’alam..

hah.. akhir nya selese juga tugas ku bulan ini
tinggla laporan keuangan lagi huhu....
smg lap. keu nya gak kacau...
bisa makin stres aku.....
Bulan ini UQ banyak bgt pengeluaran nya
2 juta lebih,OMO!!!
klo begini terus mana bisa membangun *sigh*
yah..smg saja UQ byk rezeki and bisa membangun
aminnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn..............

Oleh: Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin
[Di dalam kitab beliau Riyadhus Shalihin, Al-Imam An-Nawawi -rahimahullah- membawakan tiga buah hadits yang berkenaan dengan puasa sunnah pada bulan Muharram, yaitu puasa hari Asyura / Asyuro (10 Muharram) dan Tasu’a (9 Muharram)]
Hadits yang Pertama
عن ابن عباس رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ أن رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم صام يوم عاشوراء وأمر بصيامه. مُتَّفّقٌ عَلَيهِ
Dari Ibnu Abbas -radhiyallahu ‘anhuma-, “Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan untuk berpuasa padanya”. (Muttafaqun ‘Alaihi).
Hadits yang Kedua
عن أبي قتادة رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ أن رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم سئل عن صيام يوم عاشوراء فقال: ((يكفر السنة الماضية)) رَوَاهُ مُسلِمٌ.
Dari Abu Qatadah -radhiyallahu ‘anhu-, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa hari ‘Asyura. Beliau menjawab, “(Puasa tersebut) Menghapuskan dosa satu tahun yang lalu”. (HR. Muslim)
Hadits yang Ketiga
وعن ابن عباس رَضِيَ اللَّهُ عَنهُما قال، قال رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: ((لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع)) رَوَاهُ مُسلِمٌ.
Dari Ibnu Abbas -radhiyallahu ‘anhuma- beliau berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada (hari) kesembilan” (HR. Muslim)
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa pada hari ‘Asyura, beliau menjawab, ‘Menghapuskan dosa setahun yang lalu’, ini pahalanya lebih sedikit daripada puasa Arafah (yakni menghapuskan dosa setahun sebelum serta sesudahnya –pent). Bersamaan dengan hal tersebut, selayaknya seorang berpuasa ‘Asyura (10 Muharram) disertai dengan (sebelumnya, ed.) Tasu’a (9 Muharram). Hal ini karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada yang kesembilan’, maksudnya berpuasa pula pada hari Tasu’a.
Penjelasan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan untuk berpuasa pada hari sebelum maupun setelah ‘Asyura [1] dalam rangka menyelisihi orang-orang Yahudi karena hari ‘Asyura –yaitu 10 Muharram- adalah hari di mana Allah selamatkan Musa dan kaumnya, dan menenggelamkan Fir’aun dan para pengikutnya. Dahulu orang-orang Yahudi berpuasa pada hari tersebut sebagai syukur mereka kepada Allah atas nikmat yang agung tersebut. Allah telah memenangkan tentara-tentaranya dan mengalahkan tentara-tentara syaithan, menyelamatkan Musa dan kaumnya serta membinasakan Fir’aun dan para pengikutnya. Ini merupakan nikmat yang besar.
Oleh karena itu, setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tinggal di Madinah, beliau melihat bahwa orang-orang Yahudi berpuasa pada hari ‘Asyura [2]. Beliau pun bertanya kepada mereka tentang hal tersebut. Maka orang-orang Yahudi tersebut menjawab, “Hari ini adalah hari di mana Allah telah menyelamatkan Musa dan kaumnya, serta celakanya Fir’aun serta pengikutnya. Maka dari itu kami berpuasa sebagai rasa syukur kepada Allah”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, “Kami lebih berhak terhadap Musa daripada kalian”.
Kenapa Rasulullah mengucapkan hal tersebut? Karena Nabi dan orang–orang yang bersama beliau adalah orang-orang yang lebih berhak terhadap para nabi yang terdahulu. Allah berfirman,
إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِإِبْرَاهِيمَ لَلَّذِينَ اتَّبَعُوهُ وَهَذَا النَّبِيُّ وَالَّذِينَ آَمَنُوا وَاللَّهُ وَلِيُّ الْمُؤْمِنِينَ
“Sesungguhnya orang yang paling berhak dengan Ibrahim adalah orang-orang yang mengikutinya dan nabi ini (Muhammad), serta orang-orang yang beriman, dan Allah-lah pelindung semua orang-orang yang beriman”. (Ali Imran: 68)
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paling berhak terhadap Nabi Musa daripada orang-orang Yahudi tersebut, dikarenakan mereka kafir terhadap Nabi Musa, Nabi Isa dan Muhammad. Maka beliau shallallahu ‘alaihi wasallam berpuasa ‘Asyura dan memerintahkan manusia untuk berpuasa pula pada hari tersebut. Beliau juga memerintahkan untuk menyelisihi Yahudi yang hanya berpuasa pada hari ‘Asyura, dengan berpuasa pada hari kesembilan atau hari kesebelas beriringan dengan puasa pada hari kesepuluh (’Asyura), atau ketiga-tiganya. [3]
Oleh karena itu sebagian ulama seperti Ibnul Qayyim dan yang selain beliau menyebutkan bahwa puasa ‘Asyura terbagi menjadi tiga keadaan:
1. Berpuasa pada hari ‘Asyura dan Tasu’ah (9 Muharram), ini yang paling afdhal.
2. Berpuasa pada hari ‘Asyura dan tanggal 11 Muharram, ini kurang pahalanya daripada yang pertama. [4]
3. Berpuasa pada hari ‘Asyura saja, sebagian ulama memakruhkannya karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan untuk menyelisihi Yahudi, namun sebagian ulama yang lain memberi keringanan (tidak menganggapnya makhruh). [5]
Wallahu a’lam bish shawab.
(Sumber: Syarh Riyadhis Shalihin karya Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin terbitan Darus Salam – Mesir, diterjemahkan Abu Umar Urwah Al-Bankawy, muraja’ah dan catatan kaki: Al-Ustadz Abu Abdillah Muhammad Rifai)
CATATAN KAKI:
[1] Adapun hadits yang menyebutkan perintah untuk berpuasa setelahnya (11 Asyura’) adalah dha’if (lemah). Hadits tersebut berbunyi:
صوموا يوم عاشوراء و خالفوا فيه اليهود صوموا قبله يوما و بعده يوما . -
“Puasalah kalian hari ‘Asyura dan selisihilah orang-orang yahudi padanya (maka) puasalah sehari sebelumnya dan sehari setelahnya. (HR. Ahmad dan Al Baihaqy. Didhaifkan oleh As Syaikh Al-Albany di Dha’iful Jami’ hadits no. 3506)
Dan berkata As Syaikh Al Albany – Rahimahullah- di Silsilah Ad Dha’ifah Wal Maudhu’ah IX/288 No. Hadits 4297: Penyebutan sehari setelahnya (hari ke sebelas. pent) adalah mungkar, menyelisihi hadits Ibnu Abbas yang shahih dengan lafadz:
“لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع” .
“Jika aku hidup sampai tahun depan tentu aku akan puasa hari kesembilan”
Lihat juga kitab Zaadul Ma’ad 2/66 cet. Muassasah Ar-Risalah Th. 1423 H. dengan tahqiq Syu’aib Al Arnauth dan Abdul Qadir Al Arna’uth.
لئن بقيت لآمرن بصيام يوم قبله أو يوم بعده . يوم عاشوراء) .-
“Kalau aku masih hidup niscaya aku perintahkan puasa sehari sebelumnya (hari Asyura) atau sehari sesudahnya” ((HR. Al Baihaqy, Berkata Al Albany di As-Silsilah Ad-Dha’ifah Wal Maudhu’ah IX/288 No. Hadits 4297: Ini adalah hadits mungkar dengan lafadz lengkap tersebut.))
[2] Padanya terdapat dalil yang menunjukkan bahwa penetapan waktu pada umat terdahulu pun menggunakan bulan-bulan qamariyyah (Muharram s/d Dzulhijjah, Pent.) bukan dengan bulan-bulan ala Eropa (Jan s/d Des). Karena Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan bahwa hari ke sepuluh dari Muharram adalah hari di mana Allah membinasakan Fir’aun dan pengikutnya dan menyelamatkan Musa dan pengikutnya. (Syarhul Mumthi’ VI.)
[3] Untuk puasa di hari kesebelas haditsnya adalah dha’if (lihat no. 1) maka – Wallaahu a’lam – cukup puasa hari ke 9 bersama hari ke 10 (ini yang afdhal) atau ke 10 saja.
Asy-Syaikh Salim Bin Ied Al Hilaly mengatakan bahwa, “Sebagian ahlu ilmu berpendapat bahwa menyelisihi orang Yahudi terjadi dengan puasa sebelumnya atau sesudahnya. Mereka berdalil dengan hadits yang diriwayatkan dari Rasulullah Shalallahu’alaihi Wasallam,
صوموا يوم عاشوراء و خالفوا فيه اليهود صوموا قبله يوما أو بعده يوما .
“Puasalah kalian hari ‘Asyura dan selisihilah orang-orang Yahudi padanya (maka) puasalah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya”.
Ini adalah pendapat yang lemah, karena bersandar dengan hadits yang lemah tersebut yang pada sanadnya terdapat Ibnu Abi Laila dan ia adalah jelek hafalannya.” (Bahjatun Nadhirin Syarah Riyadhus Shalihin II/385. cet. IV. Th. 1423 H Dar Ibnu Jauzi)
[4] (lihat no. 3)
[5] Asy-Syaikh Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah mengatakan,
والراجح أنه لا يكره إفراد عاشوراء.
Dan yang rajih adalah bahwa tidak dimakruhkan berpuasa ‘Asyura saja. (Syarhul Mumthi’ VI)
Wallaahu a’lam.
Doa Asyura


Dapatkan Mesej Bergambar di Sini
Tapi di depan orang yang kita suka, hati kita akan gembira.
Di depan orang yang kita cinta, musim sentiasa berbunga-bunga.
Di depan orang yang kita suka, musim itu cuma berangin sahaja.
Jikalau kita lihat di dalam mata orang yang kita cinta, kita akan kaku.
Jikalau kita melihat mata orang yang kita suka, kita akan tersenyum.
Di depan orang yang kita cinta, lidah kelu untuk berkata-kata.
Di depan orang yang kita suka, lidah bebas berkata apa sahaja.
Di depan orang yang kita cinta, kita menjadi malu.
Di depan orang yang kita suka, kita akan tunjukkan imej yang sebenar.
Kita tidak boleh merenung mata orang yang kita cinta.
Tapi kita selalu merenung mata orang yang kita suka.
Bila orang yang kita cinta menangis, kita akan turut menangis.
Bila orang yang kita suka menangis, kita akan membuat dia gembira.
Perasaan cinta bermula dari kata.
Perasaan suka bermula dari telinga.
Jadi, jikalau kita berhenti menyukai seseorang yang kita suka. Umpama kita membuang telinga kita. Tapi jika kita cuba menutup mata. Cinta berbuah menjadi airmata. Setiap orang akan mengalami ini dalam hidup mereka.
Cuma fikirkanlah bersama-sama siapa yang anda cinta.
credit : nuQman@iluvislam
*******************************************************************************************
klo suka itu kyk gini...
tapi bukan nya cinta dtg dr rasa suka yah?
hah....mulllaaaaaa.............................
******************************************************************************************

Dapatkan Mesej Bergambar di Sini

- 1.Imam Syafi'i dalam kitab nya Al-um menyatakan bahwa sunnah berpuas pada 3 hari yaitu 9,10,11 Muharram.Adapaun keutamaan berpuasa asyura sebagaimana tersebut dalam hadits "Rasulullah SAW di tanya tentang puasa Asyura, beliau menjawab puasa itu menebus dosa setahun yang lalu" (H.R. Muslim dari Qatadah r.a )
- 2. Allah memberi pahala semisal kebaikan sepuluh ribu malaikat
- 3. Allah memberi pahal semisal sepuluh ribu orang yang beribadah haji dan umrah dan pahala nya sepuluh ribu syuhada
- 4. Brangsiapa yang mengusap kepala anak yatim di hari asyura pasti Allah akan mengangkat derajat nya dengan ukuran setiap helai rambut yang di usap 1 derajat.
-------------------------------------------------------------
besok tg 9 muharram
smg ku bs puasa,amin..
aja aja!!!!!!!!!!!

Dapatkan Mesej Bergambar di Sini